06 September 2012

Sahabat, sebodoh apa sih kita sehingga sangat tidak menyadari bahwa keadaan kita tidak akan pernah berkembang ketika kita masih saja hidup dalam bayang-bayang orang tua...??
Berapa banyak teman-teman kita yang merasa besar karena telah meraih sesuatu, tapi ketika dibelakang layarnya ada bantuan tangan kedua orang tua yang katakanlah memiliki power dalam bentuk harta, jabatan atau kekuasaan yang bersifat "sakti". Rasa segan saya seketika itu hilang.

mengapa saya begitu naif??

Saya tegaskan saja, teman kita ini bukan pejuang yang sesungguhnya. Walaupun memang itu adalah hak dia dengan kehidupan pribadinya. "Tetapi percayakah kalau dia bisa bijak pada kebesaran yang di pegangnya tersebut??" TIDAK..!! karena dia tidak mengerti proses, dia hanya memahami hasil. karena itulah akhirnya dia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil....dan walhasil.....tebak saja sendiri...^^

Selain itu, setiap kali timbul permasalahan dia akan selalu mengambil jalan pintas "termudah dan terkonyol". Tentu saja endingnya sangat mengecewakan, mungkin dia akan beruntung ketika berani terbuka dengan pikirannya dan belajar dari kesalahan keputusannya tersebut ketika dia menyadari sesuatu atau bertemu dengan seseorang yang menyadarkannya. Tapi sangat gila ketika dia merasa hebat dengan kekonyolannya tersebut.

Apa hebatnya ketika dia mendapatkan sesuatu hanya dengan menengadahkan tangan pada kedua orang tuanya? mau sampai kapan? itu sesuatu yang tidak akan berlangsung lama. Apa yang akan dia wariskan pada anak cucu nya? hanya kegagalan. Karena apa makna hidup buat dia?? Tidak Ada!

Ingatkan ini, ketika kita memang dilahirkan menjadi orang yang se beruntung seperti itu. kenapa tidak kita maksimalkan untuk pembelajaran kita menuju pendewasaan pribadi?
seperti meminta hanya untuk sekedar sebagai kail. Sehingga ada fase dimana kita belajar untuk mencari ikan. Dari sana kita dapat belajar banyak untuk memahami proses.

Tidak naif memang jika saya mengatakan bahwa kita tidak bisa hidup tanpa kedua orang tua kita. Akan tetapi perubahan fase menuju kedewasaan seharusnya memaksa kita untuk beranjak keluar dari ketergantungan tersebut, percayalah itu memang lebih baik. Jangan ditolak dan jangan takut, itu adalah pembelajaran penting untuk membentuk pribadi yang ingin memiliki jati diri.

Silahkan pahami artikel http://bilik27.blogspot.com/2011/05/filsafat-pohon-pisang.html

Jangan tersinggung...kita fair-fair an saja, karena memang itu kan yang terjadi??  

0 komentar: